Pages

Sunday, November 11, 2012

Alinea


1. PENGERTIAN
Alinea adalah kesatuan pikiran yang lebih luas daripada kalimat; berupa penggabungan beberapa kalimat yang mempunyai satu gagasan atau satu tema. Meskipun demikian ada juga alinea yang hanya terdiri dari satu kalimat,
penyebabnya:
           a. kurang dikembangkan oleh penulisnya        
           b. sebagai peralihan antara bagian-bagian karangan
           c. dialog dalam narasi diperlakukan sebagai satu alinea

2. TUJUAN PEMBENTUKAN ALINEA      
a.    memudahkan pengertian dan pemahaman terhadap satu tema
b.    memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal

3.  STRUKTUR ALINEA
Alinea terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok alinea, sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi menjelaskan atau mendukung ide utama.
a. Ciri kalimat topik:
1) mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut
2) merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
3) mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain
4) dapat dibentuk tanpa kata sambung atau kata transisi.
b. Ciri kalimat penjelas:
1)    sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
2)    arti kalimatnya baru jelas setalah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea
3)    pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kata transisi
4)    isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat topik.

4. PERSYARATAN ALINEA
 a. Memiliki kesatuan alinea: dalam satu alinea hanya terdapat satu pokok pikiran
 b. Memiliki kepaduan alinea atau koherensi.  
      Koherensi alinea dapat diciptakan melalui susunan  yang logis dan   
      perkaitan antar kalimat, dengan cara repetisi, kata ganti, dan kata  sambung  atau kata transisi
1) repetisi: Banjir adalah aliran air yang deras di sungai. Banjir disebabkan oleh pendangkalan sungai.
2) kata ganti: Ani dan Tini kuliah di UI. Mereka sering berangkat bersama-sama. 
3) kata transisi: Sidang skripsi Ani akan diadakan min ggu depan. Untuk maksud itu, ia sudah mempersiapkan diri.

5. JENIS ALINEA
a.    Menurut fungsinya dalam karangan:
1)    alinea pembuka:   a) menghantar pokok pembicaraan
                                b) tidak boleh terlalu panjang
                                c) menarik minat dan perhatian pembaca
                                d) menyiapkan pikiran pembaca untuk mengetahui seluruh isi karangan
2)    alinea penghubung atau pengembang: mengemukakan inti persoalan
3)    alinea penutup:      a) tidak boleh terlalu panjang
                                 b) berisi simpulan atau cerminan inti uraian


b.    Menurut posisi kalimat topiknya:
1)    alinea deduktif: kalimat topik pada awal alinea

Contoh:
        Samarkand merupakan salah satu kota tertua di dunia. Awalnya, kota itu bernama Maracanda. Pada 329 M, kota itu ditaklikkan Alexander Agung. Dua abad kemudian, Samarkand menjadi bagian dari wilayah kekuasaan kerajaan Himyar (115 SM-33 M) . Saat itu, kota itu menjadi tempat bertemunya tiga kebudayaan yakni, Barat, Cina , dan Arab. 
                 (Kompas, 2 April 2008, h. 8)

             2) alinea induktif: kalimat topik pada akhir alinea   
                  Contoh:
        Selain kesohor dengan keindahannya, Samarkand pun dikenal sebagai kota yang strategis. Kota legenda itu berada di tengah ‘Bayangan Asia’ yang menghubungkan Jalur Sutra antara Cina dan Barat. Di era kejayaan Islam, Samarkand menjadi pusat studi para ilmuwan. Itulah mengapa, orang-orang Eropa mendaulatnya sebagai ‘Tanah Para Saintis’.   (Ibid.)

             3) alinea deduktif-induktif: kalimat topik pada awal dan akhir alinea.
                 Contoh:
            Keindahan Samarkand yang begitu populer sempat membuat Kaisar Alexander Agung terpikat. Tatkala menginjakkan kakinya untuk  pertama kali di tanah Samarkand, Alexander pun berseru, “Aku telah lama mendengar keindahan kota ini. Namun tak pernah mengira kota ini benar-benar cantik dan megah”.  (Ibid.)

              4) alinea deskriptif dan naratif:  alinea penuh kalimat topik: 
                  Contoh:
                           Samarkand mencapai masa keemasannya di era Islam, ketika Dinasti Timurid (1370-1506 M) berkuasa. Dinasti itu menundukkan Samarkand dari tangan Shah Sultan Muhammad – penguasa dinasti Khawarizmia. Di bawah kepemimpinan Timur Lenk, dua penjelajah terkemuka Marco Poloa dan Ibnu Batutta sudah melihat geliat kemajuan yang dicapai Samarkand. (Ibid.)

        c. Menurut sifat isinya:
1)    alinea persuatif:  jika isi alinea bersifat mempromosikan sesuatu dengan
                  cara  mempengaruhi pembaca
                  Contoh:
                          Meski dari luar terlihat sepi, ternyata di dalam rumah ada aktivitas. Lima orang di dalam rumah itu tengah mengerjakan alih aksara naskah-naskah kuno. Satu orang di depan komputer mengetik naskah yang dibacakan dan dilagukan oleh satu orang di sampingnya. Naskah yang dibaca berhuruf Jawa dan bertembang macapat. Sesuatu yang tidak mudah bagi orang Jawa sekalipun! 
                          (Kompas, 7 November 2007, h. 38)

 2) alinea argumentatif: jika alinea bersifat membahas suatu masalah dengan bukti-bukti 
     Contoh:
                Isi naskah kuno itu mulai dari agama, almanak, babad, bahasa, berita, budaya, gamelan, hukum, keris, primbon, pertanian, dan lain-lain. Untuk pertanian, misalnya, ada naskah tentang menanam kelapa yang berjudul Kawruh Nanem Kalapa Sarta Paidahipun karya Padmasusastra, tahun 1912. Ada juga tentang tata cara menanam padi berikut jenis-jenis padi yang ada. (Ibid. )
                 
 3) alinea naratif: jika isi alinea bersifat menuturkan peristiwa
     Contoh:
                Penyelamatan naskah kuno oleh Yayasan Sastra dilakukan dengan penyelamatan fisik meski dengan cara sederhana, seperti pembersihan dan fumigasi serta perawatan beberapa bagian naskah yang rusak. Penyelamatan dilakukan oleh tenaga kerja sebanyak delapan orang.
               
4) alinea deskripif: jika isi alinea menggambarkan sesuatu
                 Contoh:
                             Masa keemasan kepujanggaan mulai muncul  ketika keraton Surakarta pindah ke Desa Sala yang sekarang menjadi pusat keraton.  Mulai era Paku Buwana VI, kepujanggaan  memasuki masa keemasan. Pada masa itu banyak karya sastra bermunculan, salah satunya yang terkenal dan mendunia adalah Serat Centini. (Ibid.)

5) alinea ekspositoris: jika isi alinea bersifat memaparkan sesuatu
Contoh:
          Dari naskah kuno ini, misalnya, seorang arsitek diharapkan bisa melihat atau menggali informasi arsitektur Jawa. Seorang dokter juga bisa menggali pengetahuan medis lokal. Seorang ahli pertanian bisa menggali budidaya berbagai tanaman dan juga pemanfaatannya. (Ibid.)           


6. PENGEMBANGAN ALINEA
     Pengembangan alinea mencakup dua persoalan utama, yaitu:
     Pertama, kemampuan merinci  secara maksimal gagasan utama aline ke dalam   
           gagasan-gagasan bawahan.
     Kedua, kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu
          urutan yang teratur.
         
 Gagasan utama biasanya didukung oleh kalimat topik. Posisi kalimat topik dapat pada awal alinea, pada akhir alinea, pada awal dan akhir alinea, atau pun  pada seluruh kalimat pada alinea tersebut.    
           Untuk mengembangkan sebuah alinea, baik untuk merinci gagasan utama, mau pun untuk mengurutkan rincian-rincain itu dengan teratur, dikembangkanlah bermaca-macam metode. Metode pengembangan mana yang dipakai tergantung dari sifat alinea itu.
             Dasar pengembangan alinea dapat terjadi karena adanya hubungan alamiah, yaitu berdasarkan ruang, waktu, dan urutan topik yang ada, maupun berdasarkan hubungan logis.  Metode pengembangan alinea yang berdasar hubungan logis antara lain  dengan metode definisi, metode proses, metode contoh, metode sebab-akibat, metode umum-khusus, klimaks-antiklimaks, dan metode klasifikasi.

  1. Metode Definisi
Contoh:
          Istilah demokrasi  dalam bahasa Indonesai berasal dari dua kata dasar bahasa Latin yaitu demos yang berarti rakyat dan  kratos yang berarti kekuasaan. Jadi, demokrasi berarti kekuasaan oleh rakyat.   

  1. Metode  Proses
Contoh:
         Proses pembuatan gedung Departemen Pertanian adalah sebagai berikut: mula-mula pemerintah menyiapkan lahan untuk gedung tersebut, lalu membuat fondasi, kemudian mulai membuat lantai dasar. Setelah lantai dasar selesai lalu diteruskan dengan membangun lantai dua,  dan kemudian  lantai-lantai  yang lebih atas. Setelah selesai semua lalu diadakan pengecatan seluruh gedungnya.  

 c. Metode Contoh
Contoh      
       Sebagai ungkapan  kebahagiaan dan silaturahim, masyarakat Lampung Barat mewujudkannya dalam  pesta sekura, suatu tradisi budaya khas Lampung, dalam bentuk tarian. Tarian sekura memakai topeng sekura untuk mengekspresikan kebahagiaan atas kemenangan menjalankan ibadah puasa satu bulan lamanya. Itu sebabnya topeng sekura menggambarkan wajah-wajah ceria dan bahagia. Dalam menarikan tarian sekura, para penari diiringai musik dari alat musik kolintang Lampung dan cetik atau gitar klasik Lampung. Irama musiknya rancak dan gembira untuk mengekspresikan kebahagiaan.  (Kompas, 7 Novemeber 2007, h. 40, dengan sedikit perubahan)

      d.. Metode Sebab-Akibat
Contoh
        Hujan turun berhari-hari menyebabkan Jakarta banjir.  Meskipun hujan hanya sebentar saja, itu  sudah dapat menyebabkan Jalan Thamrin tergenang air. Penyebab banjir itu antara lain tidak berfungsinya gorong-gorong sepanjang Jalan Thamrin, karena saluran di gorong-gorong itu dipenuhi sampah. Masyarakat belum tertib ketika membuang sampah. Seharusnya sampah tidak dibuang di sembarang tempat. Bila masyarakat tertib dalam hal membuang sampah, akan turut mengurangi banjir yang melanda Jakarta.

  1. Metode Umum Khusus
Contoh
         Ilmu pengetahuan sekarang berkembang dengan pesatnya. Dengan kemajuan teknologi telah dihasillkan berbagai  peralatan canggih yang dapat mempermudah kehidupan manusia. Semua lapisan masyarakat mendapat keuntungan dari kemajuan hasil teknologi canggih itu, generasi tua, generasi muda, lebih khusus lagi para mahasiswa.
  
  1. Metode klimaks-antiklimaks
Contoh
         Kini Turki sedang gelisah. Itulah sikap Turki yang tampaknya sudah ditangkap oleh pimpinan Irak maupun Kurdi Irak. Menteri Luar Negeri Irak yang berasal dari Kurdi Irak, Hosyar Zebari, berkomentar di  harian Asharg al Aswat, Hosyar menuduh gelagat Turki saat ini tidak hanya sebatas perlawanan PKK (Partai Pekerja Kurdi). Lebih jauh dari masalah itu, Turki berusaha mencegah berdirinya negara Kurdi di Irak. Dalam konteks itu, sangat bisa dipahami mengapa Irak dan Suriah bergegas mendukung sikap Turki saat ini. Alhasil, bangsa Kurdi sepanjang sejarahnya memang terus menjadi korban geopolitik dan pertarungan  kepentingan-kepentingan kekuatan regioanal serta internasioanal yang berlanjut hingga saat ini. Namun, kini, sejarah mulai berpihak dan tak tertutup kemungkinan berdirinya negara Kurdi. (Kompas, 7 November 2008, h. 33, dengan sedikit perubahan)

  1. Metode Klasifikasi
Contoh
    Sejak tahun 1919, oleh tiga orang bersaudara sepupu di Jawa Timur telah dilakukan upaya memunculkan gagasan negara sekuler. Ketika itu, tiga orang bersaudara sepupu itu telah melakukan dialog antar ajaran kesantrian dan semaangat kebangsaan dan nasioanlisme itu. HOS Tjokroaminoto dan dua saudara sepupunya, yaitu KH M. Hasyim As’yari dan KH  A. Wahab Chasbullah, melaksanakan dialog itu disertai Soekarno, belakang hari disebut Bung Karno. Sukarno adalah menantu HOS Tjokroaminoto, yang menjadi tokoh nasionalis di antara mereka berempat. Pada tahun 1926, lahirlah Nahdlatul Ulama (NU) sebagai wadah untuk melakukan dialog tersebut. Tetapi, perlu diberikan kejelasan mengenai istilah santri yang digunakan dalam artikel ini, yaitu mereka yang mempercayai dan mengamalkan hukum Islam (fiqh) yang dibedakan dari kaum abangan (mungkin dari kata ‘aba-an’ yang berarti menolak pelaksanaan syariah secara penuh), walaupun mereka percaya pada kebenaran Islam, yang diwakili juga oleh kata kejawen (agama orang Jawa). Sebenarnya, secara memudahkan orang-orang kejawen dapat dianggap pengikut sebuah aliran tasawuf, yaitu bersamaan ajarannya dengan Wihdat Al-Wujud / Al Syuhud dari Ibn Al-‘Araby. Dalam bahasa Jawa, dinamai Manunggaling Kawulo lan  Gusti.
 (Kolom Gus Dur, Seputar Indonesia, 4 April 2008, h. 2).  

sumber: pksm.mercubuana.ac.id/new/.../files.../99009-8-555911592468.doc

0 comments:

Post a Comment