Cara Mengutip:
1. Kutipan Langsung Pendek
- Kutipan langsung pendek = kutipan tdk lebih dari 4 baris
- Kutipan diintegrasikan langsung dalam teks
- Jarak baris kutipan sama dengan jarak baris teks yang ada (2 atau 1½ spasi)
- Kutipan diapit dengan tanda kutip (“…”)
Terkait dengan keindahan bahasa sastra Semi (1993: 81) menyatakan bahwa “bagaimanapun juga kemampuan penulis dalam mengeksploitasi kelenturan bahasa akan menimbulkan kekuatan dan keindahan bahasa”.
2. Kutipan Langsung Panjang
- Kutipan langsung panjang = kutipan 4 baris atau lebih
- Kutipan dipisahkan dengan badan teks
- Kutipan berjarak 1 spasi (badan naskah biasanya 2 atau 1½ spasi)
- Kutipan tidak selalu menggunakan tanda kutip (boleh ada, boleh tidak)
- Seluruh kutipan diletakan menjorok ke dalam (5 – 7 ketukan)
- Jika terjadi, kutipan dalam kutipan, gunakan tanda kutip tunggal/jamak.
Contoh:
Misalnya salah satu terjemahan berikut ini.
“Suatu pikiran yang telah tersebar dengan luas sekali orang banyak menggambarkan buku-buku sebagai benda tak berjiwa, tidak effektif (sic!), serba damai yang pada tempatnya sekali berada dalam kelindungan-kelindungan sejuk dan ketenangan akademis dari universitas-universitas dan tempat …” (Sani, 1959: 7)
3. Kutipan Tidak Langsung
- Yang dikutip hanya ide pokoknya, bahasa kutipan dengan bahasa sendiri
- Kutipan diintegrasikan dalam badan naskah/teks
- Jarak bagian kutipan sama dengan jarak badan teks lainnya
- Kutipan tidak menggunakan tanda kutip
Contoh:
Bentuk tulisan faktual yang berupa recount (penceritaan kembali) dalam media massa sangat beragam. Hal ini disebabkan sejalannya tujuan penulisan sebuah recount yang mengarah pada bentuk hiburan atau pemberian informasi (Callaghan & Rothery, 1993: 53). Banyak rubrik surat kabar nasional yang menyediakan tempat untuk pembaca untuk terlibat dalam komunikasi nasional yang dijalin dalam bentuk artikel-artikel.
4. Kutipan Sumber Kedua
- Pengutip harus menyebutkan kedua sumber yang ada
Contoh:
Tulisan faktual sendiri ternyata meliputi banyak variasi dan model. Callaghan dan Rothery (1993 dalam Kusmiatun, 2007: 4) memberikan penjelasan bahwa genre faktual meliputi beberapa model tulisan, seperti recount (penceritaan kembali), report (pelaporan), penulisan prosedur, dan sebagainya.Kutipan Sumber Kedua
sumber:
0 comments:
Post a Comment