Pages

Thursday, January 24, 2013

I Wish

Every night in my dream,
i can't put your hands,
i feel it,
something stupid about me who take your so far away ..
i wish you always in around my world, 
my mind, i my dream ..
i wish

-wihang-

Aku Ingin Kamu Disini

jika kamu anggap aku masih keanak-anakan.
mungkin kamu hanya salah memangdang dari sudut yang berbeda.
jika kamu melihat disudutku,
kamu akan tau sebenernya aku ingin kamu disini,
rasakan dingin yang kurasa saat kamu tak seperti melihatku.
orang yang bodoh yang mengorbankan ego dan semuanya hanya untuk cinta kamu

-Wihang-

Daftar Pustaka

Pengertian

Daftar Pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun berderet dari atas ke bawah.

Cara Membuat Daftar Pustaka
1. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet :
  • pertama; tulis nama,
  • kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri (tanda titik), ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi,
  • keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web dll setelah itu beri tanda koma,
  • kelima; tulis tanggal pengambilan data tersebut ok.

2. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku :
  • pertama; penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah nama belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan,
  • kedua; tahun pembuatan atau penerbitan buku,
  • ketiga; judul bukunya ingat ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik),
  • keempat; tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua), dan
  • kelima; penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik).

3.  Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama :
  • Pertama;  tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga ditulis sama seperti nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah penulisannya hanya orang pertama sedangkan orang kedua dan ketiga tetap. Setelah penulisan nama kedua selesai, nah jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua orang saja, setelah penulisan nama selesai,
  • Kedua; tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ (  )] setelah itu beri (tanda titik).
  • Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis dengan huruf miring ok.
  • keempat; yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua : )
  • dan terakhir kelima; nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda titik) ok.  Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka.

Contoh:

DAFTAR PUSTAKA


Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
PT Rineka Cipta.

Arkiyah, Nanik. 2007. “Analisis Tata Ruang Sirkulasi Perpustakaan  Unit II 
Universitas Ahmad dahlan Yogyakarta” Skripsi Jurusan Ilmu Perpustakaan 
dan Informasi Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Yogyakarta.

Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa. 2008.  Kamus Bahasa Indonesia. 
Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional RI. 2005.  Pedoman Perpustakaan Perguruan
Tingg, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat Jendral 
Pendidikan Tinggi.

Faulker. Brown, H., 1971. Planning the Academic Library, New Castle Upon Tyne:
Oriel Press

Irhamni. 2003. “Persepsi Pemakai dan Pengaruh Desain Interior Terhadap Aktivitas
Pemakai di Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia” 
Skripsi Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya 
Universitas Indonesia.

Ishar, H.K. 1992. Pedoman Umum Merancang Bangunan, Jakarta: Gramedia

Sumber: 

Abstrak Pada Penulisan Ilmiah


Pendahuluan

Abstrak berisi tidak lebih dari 250 kata dan merupakan intisari seluruh tulisan yang meliputi: latar belakang, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Di bawah abstrak disertakan 3-5 kata kunci (key words. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.

Anatomi Abstrak

Karena abstrak adalah bentuk mini dari artikel atau tulisan utama, abstrak memiliki anatomi yang mirip dengan tulisan utama. Abstrak mengandung hal-hal penting dari tulisan utama.

Sebuah abstrak yang baik memiliki anotomi seperti di bawah ini:

  • Pembukaan - Bagian ini mengawali sebuah abstrak dan biasanya terdiri dari satu atau paling banyak dua kalimat. Bagian pembukaan ini menjawab pertanyaan:  mengapa itu penting? Bisa juga bagian ini tidak ada, dan abstrak langsung dimulai dengan tujuan penelitian.
  • Masalah dan tujuan - Bagian ini selalu ada dalam sebuah abstrak, dan biasanya merupakan kalimat pertama atau kedua dari abstrak. Di bagian ini pula sering dicantumkan hipotesis penelitian.
  • Materi dan Metode - Bagian menyusul bagian masalah, tujuan, dan hipotesis penelitian. Bagian ini menjawab pertanyaan-pertanyaan: bagaimana penelitian dilakukan?, metode apa yang digunakan?, dan analisis apa yang diterapkan?
  • Hasil - Bagian ini mencantumkan hasil penelitian, termasuk signifikansi secara statistik dari hasil penelitian tersebut. Abstrak tidak mengandung pembahasan (diskusi) yang merupakan interpretasi penulis terhadap hasil penelitian. Dengan demikian, hasil penelitian ditampilkan apa adanya.
  • Kesimpulan - Ini adalah bagian terakhir dari sebuah abstrak. Di sini penulis menyampaikan kesimpulan dalam kaitan dengan jawaban pertanyaan penelitian.

Sifat Abstrak

Di bawah ini adalah beberapa sifat yang dimiliki oleh sebuah abstrak yang baik. Hal ini berlaku umum, baik abstrak dari sebuah laporan penelitian (termasuk skripsi, tesis, maupun disertasi), dan abstrak artikel ilmiah yang akan dikirim untuk diterbitkan dalam jurnal ilmiah
  • Umumnya satu paragraf - Abstrak pada umumnya hanya terdiri dari satu paragraf. Paragraf tunggal abstrak harus:
  • Utuh (complete) dan bersifat 'standalone', yaitu bisa berdiri sendiri dari artikel utamanya.
  • Sarat makna (concise) - Abstrak hendaknya menggunakan sedikit kata dan kalimat untuk menjelaskan sesuatu yang padat makna. Abstrak sebaiknya tidak menggunakan kalimat-kalimat yang di-copy paste dari artikel utama, karena kalimat-kalimat yang digunakan dalam artikel biasanya lebih bersifat elaboratif.
  • Jelas (clear) - Informasi yang disampaikan dalam abstrak hendaknya jelas bagi pembaca. Oleh karena itu, abstrak juga harus mempunyai organisasi yang baik sehingga alur informasi yang disampaikan juga bisa ditangkap dengan mudah oleh pembaca.
  • Terangkai baik (cohesive) - Kalimat-kalimat yang menyusun abstrak hendaknya terangkai dengan baik antara satu kalimat dengan kalimat yang lain. Sekali lagi, tujuannya adalah agar abstrak tersebut dapat dibaca dengan mudah oleh pembaca.

Contoh:
ABSTRAKSI 

Perusahaan yang bergerak pada dunia industri maka diperlukan suatu modal yang sangat besar agar perusahaan dapat berproduksi secara terus – menerus. Selain dari adanya penjualan maka pasti ada pembelian maka perusahaan semestinya sudah tentu mempunyai suatu analisis yang dipakai untuk mengefisienkan harta perusahaannya. Dalam analisis ini dapat dilihat seberapa besar sumber dan penggunaan modal kerja sehingga perusahaan dapat mempunyai suatu batas minimal yang diperlukan agar suatu kesalahan dapat tidak terulang lagi dimasa yang akan datang 



Sumber: 

Kutipan

Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip terkenal atau eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip.


Cara Mengutip:

1. Kutipan Langsung Pendek
  • Kutipan langsung pendek = kutipan tdk lebih dari 4 baris
  • Kutipan diintegrasikan langsung dalam teks
  • Jarak baris kutipan sama dengan jarak baris teks yang ada (2 atau 1½ spasi)
  • Kutipan diapit dengan tanda kutip (“…”)
Contoh:

Terkait dengan keindahan bahasa sastra Semi (1993: 81) menyatakan bahwa “bagaimanapun juga kemampuan penulis dalam mengeksploitasi kelenturan bahasa akan menimbulkan kekuatan dan keindahan bahasa”.

2. Kutipan Langsung Panjang


  • Kutipan langsung panjang = kutipan 4 baris atau lebih
  • Kutipan dipisahkan dengan badan teks
  • Kutipan berjarak 1 spasi (badan naskah biasanya 2 atau 1½ spasi)
  • Kutipan tidak selalu menggunakan tanda kutip (boleh ada, boleh tidak)
  • Seluruh kutipan diletakan menjorok ke dalam (5 – 7 ketukan)
  • Jika terjadi, kutipan dalam kutipan, gunakan tanda kutip tunggal/jamak.
Contoh: 
Misalnya salah satu terjemahan berikut ini.
“Suatu pikiran yang telah tersebar dengan luas sekali orang banyak menggambarkan buku-buku sebagai benda tak berjiwa, tidak effektif (sic!), serba damai yang pada tempatnya sekali berada dalam kelindungan-kelindungan sejuk dan ketenangan akademis dari universitas-universitas dan tempat …” (Sani, 1959: 7)

3. Kutipan Tidak Langsung
  • Yang dikutip hanya ide pokoknya, bahasa kutipan dengan bahasa sendiri
  • Kutipan diintegrasikan dalam badan naskah/teks
  • Jarak bagian kutipan sama dengan jarak badan teks lainnya
  • Kutipan tidak menggunakan tanda kutip
Contoh:
Bentuk tulisan faktual yang berupa recount (penceritaan kembali) dalam media massa sangat beragam. Hal ini disebabkan sejalannya tujuan penulisan sebuah recount yang mengarah pada bentuk hiburan atau pemberian informasi (Callaghan & Rothery, 1993: 53). Banyak rubrik surat kabar nasional yang menyediakan tempat untuk pembaca untuk terlibat dalam komunikasi nasional yang dijalin dalam bentuk artikel-artikel.

4. Kutipan Sumber Kedua
  • Pengutip harus menyebutkan kedua sumber  yang ada
Contoh:
Tulisan faktual sendiri ternyata meliputi banyak variasi dan model. Callaghan dan Rothery (1993 dalam Kusmiatun, 2007: 4) memberikan penjelasan bahwa genre faktual meliputi beberapa model tulisan, seperti recount (penceritaan kembali), report (pelaporan), penulisan prosedur, dan sebagainya.Kutipan Sumber Kedua

sumber: